>

Dewasa atau Baligh ?


Sering kali kita mendengar kata dewasa ataupun baligh. Hampir semua orang menyamaartikan kedua kata tersebut. Padahal jika kita memperhatikan dengan sakasama adalah berbeda. Sepintas memang kedua kata ini sama.

Ada yang bilang yang dewasa adalah mereka yang sudah sunat, dan yang sudah mengalami masa menstruasi. Memang hal ini ada benarnya. Tetapi sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diluruskan. Kita tidak akan membahas dahulu tentang sunat ataupun menstruasi.

Dewasa itu mereka yang sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk , tetapi kadang mereka hanya membedakannya saja, namun tidak memikirkan yang baik untuknya. Karena kadang yang buruk itu enak, tetapi sesungguhnya yang kita cari bukan enak saja, tetapi baik. Enak tidak selalu baik, tetapi baik pasti enak. Sedangkan Baligh adalah mereka yang sudah dapat mebedakan mana yang baik dan buruk, dan mereka menempuh segala sesuatu untuk mencapai kebaikan. Jadi intinya mereka yang baligh akan memilih yang terbaik untuk mereka, bukan yang enak - enak saja. Nah... Jadi anda termasuk yang mana ? Dewasa atau baligh ?





By : Pierrey

Kebaya Terlapisi Bikini


21 April, hari yang bersejarah dan mengesankan bagi bangsa Indonesia, khususnya kaum hawa. Kita akan selalu teringat pada R.A Kartini. Jasanya sampai sekarang masih terkenang, meskipun semakin pudar nilai etika di dalamnya. Melihat keanggunan Kartini memang terasa berbeda dengan wanita pada jaman sekarang. Nilai keindahan yang ada dalam jiwanya sekarang mulai pudar.

Beberapa tahun yang lalu, jika kita flash back kira - kira 6 atau 7 tahun yang lalu, hari Kartini ini menjadi event yang sangat penting. Hampir setiap kalangan menghormati dan memperingati hal ini. Yang benar - benar diingat adalah ketika para pelajar putri mengenakan kebaya. Mereka pawai berkeliling. Dan sekarang hal itu sudah mulai hilang entah ke mana dan entah dibawa oleh siapa. Yang lebih merindukan lagi ketika anak - anak seusia SD yang mengenakan pakaian kebaya, maupun adat yang tersenyum di sepanjang jalan pawai mereka.

Kalau dulu wanita anggun mengenakan kebaya, dan sekarang wanita marak memakai bikini. Perubahan budaya yang sangat drastis. Kalau bisa berharap maka saya berharap di hari Kartini ini agar Wanita Indonesia lebih mencintai budaya sendiri, dan senantiasa menjaga keanggunan wanita, serta menjaga harkat martabatnya sebagai wanita.




By : Pierrey

Dunia Caleg Menggila


Dunia politik adalah dunia yang berisi jutaan misteri yang masih menjadi tanda tanya. Dunia politik identik dengan caleg(calon legislatif)akhir - a akhir ini. Apalagi beberapa hari yang lalu rakyat Indonesia baru saja merayakan hari yang bersejarah. Pesta Demokrasi 9 April 2009 menyisakan segenap tangis tanah air. Manusia yang bersedia ditunjuk sebagai pemimpin tidak mencerminkan dirinya sebagai pemimpin yang baik. Dari berbagai media sering kali kita melihat cuplikan berita dari caleg yang mulai menggila. Ada yang merusak fasilitas umum, ada pula yang menjadi gila. Entah gila beneran atau gila harta, kita tidak tahu secara pasti.

Dari sekian banyak caleg yang menggila, kebanyakan adalah mereka karena merenungi apa yang mereka jadikan modal. harta yang mereka keluarkan terasa sudah terbuang sia - sia. Dan mungkin sedikit dapat kita simpulkan bahwa caleg - caleg yang seperti ini tidak seutuhnya mengabdi untuk negeri jika terpilih, tetapi untuk mengambil keuntungan sebanyak - banyaknya untuk diri mereka sendiri.

Wah.... Sudah benarkah anda memilih wakil rakyat ? Semoga saja wakil rakyat yang terpilih memang benar - benar mereka yang setia pada tanah air Indonesia.


By : Code

SMS Gratis


Jaman sekarang semua serba murah. Dulu, sekitar 7 tahun yang lalu mungkin harga sebuah perdana kartu seluler mencapai ratusan ribu. Berbanding terbalik dengan sekarang, ada perdana yang berharga Rp 3000,00. Sangat jauh bukan ? Bahkan tarif yang ditawarkan oleh setiap operator pun mulai berkembang menjadi lebih murah. kalau kita melihat masa lalu mungkin akan terbayang suatu kemajuan yang begitu pesat pada bidang teknologi. Dahulu untuk mengirim sebuah sms saja Rp 1000,00, sekarang bahkan ada beberapa operator yang menawarkan Rp. 0,01. Perbandingan yang begitu jauh.

Di sisi lain ada pabrikan yang menawarkan sebuah software untuk sms gratis. Software ini akan menjadi saingan yang cukup berat bagi para pemilik operator seluler. Software ini gratis. Untuk mendownload fsms klik saja di sini.



By : Code

Antara Jaket dan Keorganisasian


Sekarang, dapat kita jumpai banyak organisasi. Baik itu di sekolah, ataupun di dalam sebuah club otomotif. Tentu saja saya sangat menghargai sebuah club ataupun organisasi. Karena memang organisasi sendiri melatih jiwa kepemimpinan kita agar kita senantiasa tidak memikirkan diri sendiri. Di sini kita begitu dituntut untuk menjalin solidaritas yang begitu erat.

Mereka mulai berkembang dan mengelompok. Lirik saja salah satu organisasi di dalam sekolah. Banyak dari anggota yang begitu berharap, dan atau mendewakan jaket, pin, seragam, atau simbol sebuah organisasi yang lain. Memang jaket sendiri adalah simbol dari sebuah organisasi. Tetapi tidak mutlak. Yang menjadi mutlak adalah ketika apa yang kita perbuat dalam organisasi tersebut. Di sisi lain jaket sendiri mengandung tanggung jawab yang sangat besar bagi siapapun yang mengenakannya. Karena pada dasarnya jaket memang merupakan simbol.

Beberapa dari sekian banyak organisasi yang memang menggelar ospek untuk sengaja sebagai ritual penyerahan jaket. Mungkin hal ini memang ditujukan untuk menekankan pada mereka arti sebuah keanggotaan. Tapi menurut saya, Jaket atau simbol lain bukanlah segalanya, namun kinerja dan pengaruh kita lah yang menentukan jati diri kita.



By : Pierrey

Ditilang ? Mengapa Tidak, Pak ?


Beberapa hari ini, menjelang pesta demokrasi di Indonesia. Kita sering menjumpai massa yang sedang ber-kampanye di tengah - tengah jalan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang tidak memperhatikan pengguna jalan lain. Sering dijumpai dari mereka melanggar rambu - rambu lalu lintas, sebut saja lampu lalu lintas. Mereka kerap kali mengabaikan lampu lalu lintas. Anehnya mereka kadang dengan bangga melepas baju dan mengibarkan bendera partai saat melanggar lampu lalu lintas.

Beberapa hari yang lalu kita sempat mendengar caleg yang adu mulut dengan polantas karena ditilang. Dari pernytaan tersebut kita tahu bahwa ia melanggar. Namun mengapa masih meluangkan waktu untuk beradu mulut ? bukankah seharusnya mengakui kesalahan ? Apakah pantas seorang calon pemimpin berjiwa seperti demikian ? Kalau kita pelajari lebih dalam, belum jadi pemimpin saja tidak mau patuh pada peraturan, apalagi jika sudah menjadi pemimpin ? Sekaranglah saatnya, buka mata, gunakanlah hak pilih anda sebaik - baiknya. Buat pak polantas, "Jangan pandang bulu, pak. Salah yha salah !"




By : Code

 
x-tenche - eXpreesion of Ten Che SMAN1C